Sabtu, 24 Oktober 2009

Kerja Bakti Di Lorong 103, Dihadang Ratusan pedagang

Rubiyan-Lintasdaerah.com
Jakarta Utara- Pembongkaran lapak Kaki Lima (PKL) Di Jalan Lorong 103, Koja Jakarta Utara nyaris bentrok. Para pemilik lapak menolak saat ratusan petugas hendak menertibkan keberadaan gerobak dan lapak-lapak yang dijadikan tempat tinggal. Kegiatan penertiban ini dilakukan dalam rangka kerja bakti massal oleh Sudin UKM Jakarta Utara bersama warga Koja . Dalam penertiban ini sedikitnya 6 lapak dan satu gudang penyimpanan barang bekas di Lokbin Blok C dan D terpaksa di bongkar petugas.


Samsul Rizal, dari pihak pedagang menjelaskan, awalnya kesepakatan di lokbin akan di lakukan kerja bakti massal, pada kenyataannya justru penertiban lapak dan pembongkaran gudang.Kontan saja 300 pedagang dari lorong 104 berdatangan untuk menghadang ratusan petugas trantib.Mereka kuatir kalau aksi bersih tersebut akal-akalan petugas untuk membersihkan lorong 104.

" Kami protes karena tidak sesuai rencana awalnya kerja bakti,kok malah penertiban dan pembongkaran " ujarnya. Sementara itu, Jauhari 32, warga Koja menyambut baik aksi kerja bakti ini, selain kawasan terlihat bersih dan rapi juga akses jalan jadi lancar.

Untuk menghindari terjadinya bentrok dan kesalapahaman, penertibanpun terhenti, kedua belah pihak akhirnya memutuskan untuk melakukan perundingan yang didipimpin oleh Atma Senjaya Wakil Walikota Jakarta Utara dirumah dinas Wakil Walikota di Jalan Bayangkara, Koja. Kasudin UKM Jakarta Utara, Baharuddin menegaskan, pihaknya melakukan aksi kerja bakti dan pembongkaran karena perintah Gubernur dan Walikota Jakarta Utara. Soal pembongkaran lapak dan gudang karena menyalahi aturan sebab lapak dan gudang tersebut di jadikan tempat tinggal oleh pedagang.

Dalam aksi bersih sekitar pukul 06.30 wib sedikitnya 300 personil dari Trantib dan kepolisian polres Jakarta Utara diterjunkan. Hingga berita ini diturunkan, kedua belah pihak sedang melakukan perundingan.

Foto Terkini, Pohon Tumbang Disambar Petir


Jakarta Utara-Hujan deras dan angin kencang sekitar pukul 13.30 wib tadi membuat pohon sengon di Jalan Raya Cacing RT 11/6, Kelurahan Semper Barat,tepat didepan Pool Kontainer SPM ( Segara Pasifik Maju), Cilincing tumbang ke tengah jalan. Sebagian batang pohon menimpah bengkel tambal ban dan sepeda motor yang sedang parkir. Begitu juga dengan kabel listrik dan Telepon di jalan tersebut terputus. Belum ada petugas dari PLN maupun Telkom yang datang ke lokasi tersebut.

Jumat, 23 Oktober 2009

Foto Terkini ,Angkutan Bobrok Masih Operasi


Jakarta Utara- Katanya Petugas Dishub akan melakukan pengandangan terhadap kendaraan bobrok alias tak lalik Jalan. Buktinya kendaraan yang mengeluarkan polusi masih berkeliaran seperti Metromini T41 di Jalan Tipar Cakung

Foto Terkini, Asyiiknya Pulang Sekolah Numpang Truk Kontainer


Jakarta Utara- Cuma ada di Jakarta Utara, anak-anak sekolah yang numpang naik kontainer berangkat atau pulang sekolah. Meski sangat berbahaya dan berisiko, numpang kontainer ini sudah jadi tradisi anak sekolah di Jakut.

Foto Terkini, Segera Di Bangun Pasar Koja Baru


Jakarta Utara- Pedagang Koja Baru menginginkan agar sarana pasar yang dijanjikan akan di bangun belum juga direalisasikan.Akibatnya di Jalan Bayangkara dan didekat lokasi pasar semerawut.

10 Rumah Hangus Terbakar Di Pademangan

Jakarta Utara- Pemadaman bergilir yang dilakukan PT PLN akhirnya berbuah petaka. Sedikitnya 10 hunian warga di Jl Ampera Besar RT 001/06, Pademangan Barat, Jakarta Utara, hangus dilalap si jago merah, Jumat (23/10).

Menurut sejumlah saksi mata, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 12.45 itu, diakibatkan oleh lilin yang digunakan warga saat terjadi pemadaman di kawasan itu, terjatuh. Api langsung menyambar kain dan membesar tanpa bisa dicegah.
Peristiwa tersebut membuat panik warga yang tinggal di kawasan padat penduduk tersebut. Apalagi saat itu, sebagian besar kaum lelaki tidak berada di rumah lantaran bekerja dan hanya sejumlah ibu rumah tangga yang berada di rumah. Akibatnya, saat api membesar, warga yang umumnya kaum hawa hanya bisa berteriak kebakaran…. kebakaran…. kebakaran tanpa bisa mencegah kobaran api.

Alhasil, satu per satu pemukiman warga hangus dilumat si jago merah. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, toh dua hunian warga lainnya rusak parah lantaran jebol saat diinjak petugas dan warga yang berusaha memadamkan api.

“Api berkobar tiba-tiba dari lantai rumah milik Pasaribu yang selama ini dijadikan kos-kosan. Saya juga sangat terkejut dan syok saat api berkobar hebat tanpa bisa dicegah. Tanpa berpikir panjang, saya langsung menyelamatkan diri dari amukan api,” tutur Roswita, salah seorang warga yang rumahnya ikut hangus.

Roswita menambahkan, kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 12.45. Saat itu kawasan tersebut tengah dilakukan pemadaman listrik bergilir oleh PT PLN. Untuk membantu penerangan, penghuni kos di rumah Pasaribu lantas menghidupkan lilin. “Kemungkinan lilin itu terjatuh dan menyambar pakaian,” tutur Roswita yang mengaku mendapat informasi tersebut dari sejumlah penghuni kos lainnya.

Setelah membakar pakaian, tambah Roswita, api langsung berkobar hebat dari salah satu rumah kos tersebut dan menjalar ke pemukiman yang berdekatan dengan rumah tersebut. Melihat kobaran api itu, warga berusaha memadamkan api dengan alat sederhana. Namun upaya itu sia-sia. Sebab, api sudah merambat ke rumah warga lainnya.

Beruntung beberapa menit kemudian, 19 unit armada pemadam kebakaran dari Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar & PB) Pemkot Jakut tiba di lokasi. Petugas pun berhasil menjinakkan api. Petugas Damkar, Suryadi, mengaku untuk memadamkan api pihaknya menerjunkan 19 unit Damkar armada dari Pemkot Jakut, Jakbar, dan Jakpus. Menurutnya, dugaan sementara, api bukan dari kosleting listrik, tapi dari lilin yang digunakan warga saat listrik padam akibat pemadaman bergilir yang dilakukan PLN.

“Setelah mendapatkan informasi, langsung dikerahkan 19 Damkar dari Pemkot Jakut, Jakpus, dan Jakbar. Menurut warga api berasal dari lilin yang digunakan warga untuk penerangan saat terjadi pemadaman listrik oleh PT PLN. Api berhasil dipadamkan satu jam kemudian,” tukasnya.

Sementara Lurah Pademangan Barat Purnomo, mengimbau warganya untuk berhati-hati dan waspada saat menggunakan lilin atau peralatan berbahaya atau riskan memicu kebakaran. “Saya prihatin dengan peristiwa ini. Saya mengimbau agar warga lebih berhati-hati meggunakan lilin atau pun alat lainnya seperti kompor dan listrik saat digunakan,” katanya.

Purnomo menambahkan, akibat musibah ini, sedikitnya 10 rumah yang dihuni 200 jiwa dari 15 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Selain itu dua rumah warga lainnya rusak saat petugas dan warga berjibaku memadamkan api. Selanjutnya, untuk mengatasi dan memberikan bantuan kepada korban, kelurahan setempat akan segera berkoordinasi dengan Bintal Kesos. Kemungkinan, warga korban kebakaran untuk sementara waktu akan ditampung di tenda darurat di sekitar Jl Ampera Besar Raya. Selain itu PMI Cabang Jakut sudah tiba di lokasi dan mendirikan posko kesehatan.

Lintas News : Walikota Pantau Titik Adipura Di Cilincing

Jakarta Utara- Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiono didampingi pejabat Pemko lainnya melakukan pemantauan dan pemeriksaan ke sejumlah titik Adipura di kawasan CIlincing Jakarta Utara hari ini, Jum,at(23/10). Kawasan Semper Timur menjadi salah satu wilayah yang didatangi Walikota Jakarta Utara.

Dalam pemantauan ini, Bambang Sugiono didampingi Camat Cilincing dan lurah Semper Timur melakukan pemeriksaan kesiapan wilayah untuk penilaian Adipura tahun 2009 ini. Salah satunya akses Jalan Cilincing Raya, Jalan Madya Kebantenan , Puskesmas Kecamatan dan SDN 07 Semper Timur yang jadi titik penilaian. " Semua kawasan yang jadi titik Adipura agar melakukan pembenahan dan perbaikan lingkungannya. Dari mulai kanstin, pemasangan Pot dan penghijauannya " ujar Bambang Sugiono.

Ditambahkan, pemantauan ini dilakukan agar wilayah yang menjadi kawasan titik Adipura tetap konsisten menjaga, merawat dan memperbaiki sekecil apapun untuk menjadi lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Sekarang ini perjuangan lebih barat, bagimana harus mempertahankan Adipura tetap di Jakarta Utara.

" Kita sudah minta kepada Camat Dan Lurah untuk All Out Pada Adipura " ujarnya.


Sementara itu, Pawitno Lurah Semper Timur menjelaskan, pihaknya saat ini terus melakukan pembenahan dan perbaikan ke sejumlah kawasan titik Adipura. Dari mulai pemasangan potnisasi, penanaman pohon penghijauan ,menggantikan pot-pot yang rusak dan pengecatan pada trotoar jalan." Selain melakukan Kanstin, kami juga melakukan penghijauan di sejumlah akses jalan yang jadi titik Adipura. Dan meminta warga sekitar untuk mejaga dan merawatnya " kata Pawitno.